Sabtu, 19 April 2014

Belle and The Charming Gift

Disney Princess: Hadiah Istimewa Untuk Belle

Oleh Disney
 

Sinopsis


Beast akan mengadakan Pesta Dansa Jelang Musim Dingin! Belle dan semua perabot yang tersihir bersiap-siap dengan penuh semangat. Tapi di tengah kegembiraannya, Belle mendadak merasa sedih. Ia teringat pada ayahnya dan gelang dengan liontin-liontin mungil yang dibuatkan ayahnya. Betapa inginnya ia mengenakan gelang itu di pesta dansa!

Tak ingin melihat Belle bersedih, Beast dan kawan-kawannya bekerja sama menyiapkan hadiah istimewa untuk Belle....

Spellbinder

Sang Pengikat Mantra

Oleh Helen Stringer

Sinopsis


Belladonna Johnson bisa melihat hantu. Kemampuan itu diwarisinya dari sang ibu, dan sebetulnya tidak diinginkan Belladonna. Siapa sih yang mau kelihatan mengobrol sendiri?

Tetapi, sejak orangtuanya meninggal––namun tetap “tinggal” di rumah mereka––kemampuan tersebut berguna juga. Kehidupan mereka jadi bisa tetap seperti dulu.

Lalu tiba-tiba, orangtuanya menghilang, juga semua hantu lain di dunia...

Maka Belladonna dan Steve, temannya, bertualang ke Sisi Lain yang berbahaya, tempat arwah-arwah berada. Mereka harus menemukan orangtua Belladonna dan semua hantu lain––sebelum terlambat.


Penggemar cerita hantu yang tidak asal menakutkan akan menyukai buku ini.
—Publishers Weekly

Frozen: An Amazing Snowman

Frozen: Manusia Salju yang Menakjubkan

Oleh Disney

Sinopsis


Semua penonton film FROZEN telah melihat aksi lucu Olaf, manusia salju yang bisa bicara dan menyanyi. Apakah hanya itu keistimewaan Olaf? Tentu tidak!

Olaf istimewa karena baginya setiap hari adalah petualangan... Olaf istimewa karena ia berani bermimpi...

Olaf istimewa karena ia tahu setiap akhir... adalah kesempatan untuk memulai awal yang baru!

Budaya Tionghoa KalBar

Add caption
Judul buku : Aneka Budaya Tionghoa Kalimantan Barat
Penulis : Lie Sau Fat/ X.F.Asali
Penerbit : Muare Public Relation
Tahun : 2007
Halaman : 159 Halaman
Peresensi : Sugeng Mulyono

Secara internal, masyarakat Tionghoa yang ada di Kalbar terdiri atas dua suku besar, yakni Tio Ciu dan Hakka atau Khek. Kedua suku itu dikaruniai profesi yang sangat bertolak belakang. Masyarakat Tio Ciu, katanya, ditakdirkan bakat berdagang. Pengusaha besar yang tersebar di mana-mana umumnya berasal dari suku itu. Mereka mulai datang ke Kalbar pada awal abad 18 sebagai pedagang, kemudian langsung menyebar serta berdagang di Kota Pontianak. Sedangkan, orang Hakka kebanyakan menggeluti bidang antara lain, kerajinan, pertanian, peternakan, nelayan, jahit, rumah makan, buruh, pengemudi, dan pendidikan. Pilihan profesi ini, sebab manusia Hakka selalu menghindari diri dari risiko utang dan sejenisnya.

Tradisi budaya Tionghoa memang sangat beragam dan tradisi itu sendiri sudah lama mengakar. Banyak sudah berbagai macam cerita yang mengulas tentang budaya Tionghoa di Kalbar.

Buku Aneka Budaya Tionghoa Kalimatan Barat yang ditulis Lie Sau Fat atau lebih dikenal X.F.Asali, merupakan satu bagian dari ribuan cerita yang menggambarkan kehidupan masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat. Buku yang bersumber dari berbagai resume media, paling tidak dapat menjadi sebuah kunci proses penyebarluasan kebudayaan termasuk proses komunikasi antar budaya. Dan proses ini merupakan langkah konkrit yang penggalian kearifan lokal yang seakan terbenam oleh pengaruh globalisasi. Budaya Tionghoa yang telah ada beberapa abad sebelumnya, kini menjadi budaya plural dengan menjadi bagian khazanah budaya Indonesia.
Budaya Tionghoa begitu komplek, mulai dari lahir, menikah, hingga meninggal tidak lepas dai perhatian, dan hal ini sangat menimbulkan budaya yang unik dan menarik.
Di kalbar (Sie Pho Lo Cou) komunitas tionghoa sudah ada sejak abad ke 13 dengan ditandai adanya mangkok, cangkir, pot, meja dan keramik bermotif cina buatan abad XIII (Dinasti MING 1368 – 1644). Pada masa Dinasti Ming, Laksamana Cheng Ho (saudagar cina Kalbar menyebutnya Sam Po Kung) seorang Tionghoa muslim dari suku Hui daerah bagian propinsi Yunnan, sebanyak tujuh kali melakukan expedisi pelayaran ke Nan Yang (Samudera Selatan – kini dinamakan lautan cina selatan).

Budaya Tionghoa yang ada di Kalbar menjadi menarik dan beragam dengan kekhasnya. Tradisi tersebut itu sudah mengakar dan dilakukan secara turun temurun. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Buku aneka budaya Tionghoa Kalbar menggambarkan beberapa budaya Tionghoa yang berkembang pesat mulai tahun baru Imlek, penggambaran naga yang merupakan makhluk tanpa sayap yang menjadi mitos Tionghoa tidak saja di Kalbar namun di Indonesia. Dan yang paling menghebohkan adanya perayaan cap go meh (Cang Njiat Pan) atau Yuan Shiau Ciek.
Buku ini hanya membatasi pembahasannya pada salah satu suku besar kaum Tionghoa yakni Hakka atau Khek dan merupakan suku penulis X.F. Asali.